Mata Hati adalah Jalan Menuju sejati, dengan hati kita dituntun untuk memanusiakan diri kita, banyak orang punya mata tapi tidak mampu melihat, membedakan mana baik mana buruk, mana salah mana benar, namun dengan hati kita akan dituntun menapaki jalan-jalan yang baik dan benar....

Selasa, 06 April 2010

Falsafah Tut Wuri Handayani Masuk Konfrensi Pemuda Arab

Eddi Santosa - detikNews

Kairo - Falsafah Jawa tersebut diperkenalkan dalam Konferensi Pemuda Arab, diikuti 400 cendekiawan dan pemuda negara-negara Arab, yang berlangsung di Hall Universitas Nahdah Beni Suef, 115 km dari Kairo (13/3/2010).


Dalam konferensi hasil kerjasama Arab Council for Moral Education dan Nahdah University Beni Suef (NUB), Mesir, delegasi pemuda RI sebagai partisipan kehormatan melalui Mus’ab Muqaddas mempresentasikan filsafat dan moral pendidikan Jawa yang terdiri dari tiga elemen.



Ing Ngarso sung Tulodho, seorang pemimpin yang berada di depan harus selalu memberi teladan, untuk dapat diamalkan terutama oleh dirinya dan orang-orang yang dipimpinnya.

Ing Madya Mangun Karsa, sebagai pemuda yang mengemban tugas berada di tengah tidak hanya diharapkan selalu mencontoh sang pemimpin tapi diharapkan juga mampu membangun lingkungan kondusif.

"Kemudian Tut Wuri Handayani, pemuda selalu mengikuti contoh teladan dengan suasana kondusif yang telah ada,” papar mahasiswa Fakultas Bahasa Arab, Universitas Al-Azhar Kairo, itu bersemangat, yang mendapat sambutan meriah dari para peserta konferensi.

Pemerhati sosial di Kairo, Syamsu Alam Darwis, kepada detikcom siang ini mengatakan bahwa pemaparan filsafat Tut Wuri Handayani di kalangan cendekiawan dan pemuda Arab dapat dijadikan media pertukaran pemahaman budaya, terutama antara Indonesia-Mesir.

"Dengan upaya seperti ini, kekayaaan khazanah budaya Indonesia dapat dikenal dengan lebih baik," tutur Syamsu, yang juga hadir dalam konferensi tersebut.

Sementara itu Pemuka Agama Kristen Koptik Dr. Shabbuna Markus menanggapi, bahwa kesempurnaan jiwa pemuda dapat diasah dengan menghindari perilaku yang dilarang agama.

Hal ini dikuatkan lagi oleh mantan Wakil Menteri Wakaf Mesir Syeikh Mansour Rifa’i Abid bahwa tantangan bagi para pemuda saat ini adalah bagaimana mengupayakan untuk kembali menerapkan nilai-nilai yang dikumandangkan Musa, Isa dan Muhammad SAW.

"Sehingga problem masyarakat seperti pelecehan seksual, kekerasan, dan kurangnya budaya positif dapat diminimalisir," terang Mansour.

Delegasi pemuda RI terdiri dari 15 orang, diketuai Muhammad Syadid, Wakil Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa (PPMI) Mesir.

“Konferensi ini adalah upaya penyadaran kepada para generasi muda bahwa moralitas adalah satu-satunya unsur pembangun kembali semangat kebangsaan. Penguasaan ilmu dan teknologi harus diimbangi dengan moral terpuji,” katanya.

Selain itu Nur Ishma, Ketua WIHDAH-PPMI menegaskan bahwa maju mundurnya peradaban Arab dan dunia terletak di tangan pemuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar